SnakOm memang penuh trik licik dan keji dalam memuluskan misinya. Sebenarnya kami semua masih dibuat bingung berbagai hubungan antara Ritual Pemerasan jiwa kuno dengan Air terjun Victoria. Celurit, leher terpenggal, putus, kepala entah kemana, dan takkan bisa mencari badan baru. Uterus rahim, sumber awal dari segala kehidupan yang penuh kesucian dan kemagisan di dalamnya.
Dalam hieroglyph tersebut juga tampak gambar ular yang ditinjak seorang wanita dan disebelahnya kepala ular tersebut menggigit kaki wanita itu.. jika kuperhatikan sepertinya hieroglyph tidak menunjukkan kode - kode yang sebenarnya diperlukan bagi Consdafold. Kucium lalu kuraba seluruh permukaan hieroglyph tersebut. Ada yang aneh dengan baunya diriku yang telah sangat peka terhadap bau dan juga rasa dari sesuatu yang berhubungan dengan api ini mulai berpikir bahwa simbol dan gambar dalam hieroglyph tersebut merupakan tipuan belaka.
Semua sepertinya ada yang aneh dengan manuskrip kuno itu, setelah hidungku menangkap bau yang aneh, tanpa sengaja manuskrip itu tersandung oleh tanganku ke perapian rumah jasper.
Dhani dan Liza bagaikan tersedak biji kedondong melihat manuskrip yang sangat penting itu terbakar begitu saja. Mereka berdua menatapku dengan penuh kekecewaan. Mataku masih tertuju pada manuskrip yang terbakar itu.
"Lihat itu!" seruku sambil terperangah
"tidak ada yang perlu dilihat semuanya sudah berakhir. ah... padahal inilah titik awal kita menyusupi rencana SnakOm itu!" jawab Dhani dengan penuh kekecewaan
"tapi coba kau lihat itu, ini awal yang cerah untuk masuk ke rencana SnakOm" jawabku
Asap dari manuskrip itu sepertinya sudah dibuat menjelaskan rencana snakom. Asapnya berbentuk ular kobra yang sedang mematuk dunia, kemudian asapnya kembali seperti semula.
"ah sepertinya tidak ada yang istimewa dengan manuskrip itu. Tapi kita sudah menemukan sedikit jalan, Upacara pemerasan Jiwa" jawab liza
" Dhani coba kau bongkar perapian itu!" perintahku
"untuk apa? tidak ada gunanya" bantah Dhani dengan nada seakan tidak percaya lagi dengan aku"
"ah baiklah kalau begitu biar aku yang membongkarnya. Liza pinjamkan aku martil dan linggis."
Dengan semangat membara ingin memperlihatkan kepada mereka apa yang terjadi, ku bonkar perapian itu dengan penuh hati hati. kemudian sisi belakang perapian yang merupakan dinding tergambar jelas dengan garis putih di atas batu perapian.
Terlihat di sana gambar Ular yang melilit uterus, kemudian di sbelahnya orang memanah kearah samping kananku, lalu di sampingnya tergambar air terjun, kemudian rumus - rumus fisika yang sangat rumit, dan juga gambar turbin besar, roket, kemudian gambar jamur yang sangat lebar dan tinggi.
Sepertinya manuskrip itu hanya kecohan, ketika perhatian consdafold terpusat pada upacara pemerasan jiwa yang hanya rekayasa itu, mereka mulai merencanakan rencana sebenaranya manuskrip berkode VE5.
Tuesday, May 27, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment