Monday, March 10, 2008

12 - ABS

"SnakOm! Hahaha! Aku juga masih tidak tahu dengan pasti apa SnakOm itu benar-benar ada!" tawa Tri.
Aku menjadi semakin bingung. Aku hanya menunjukkan sebuah peta, tetapi Tri sudah mengetahui apa yang kumaksud. Apa dia juga merupakan salah satu anggota SnakOm? Kucoba menjauh dari pandangannya dan melihat-lihat isi rumah tersebut. Kulihat lukisan ular yang terhunus tombak di salah satu sudut ruangannya itu. Kucoba memikirkan lukisan tersebut melambangkan apa dan akhirnya aku mengerti bahwa ternyata Tri Ramayana, raja real estate Asia, merupakan salah satu anggota 77 Consdafold. Saat itu juga tiba-tiba Tri berada di sampingku dan memberikanku sebuah kunci.
"Kunci apa ini, Tri?" tanyaku.
"Ini kunci ruangan yang berada di halaman belakang rumahku ini, yang dipenuhi hutan bambu. Masuklah ke sana dan dapatkan kekuatanmu," perintahnya.

Tanpa berpikir panjang kulaksanakan saja perintahnya dan kumasuki ruangan yang berpintukan bambu dan tertutup pohon bambu itu. Kududuk di tengah-tengah ruangan yang beralaskan tikar bambu itu. Suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir melewati ruangan itu sungguh menenangkan hatiku. Kupejamkan mataku dan kubiarkan otak dan tubuhku merasa rileks tanpa beban. Teringat kembali tentang rumahku yang terbakar itu. Aku masih lupa bagaimana rumahku dapat terbakar.

Kurasakan sejuknya udara sambil memikirkan betapa gilanya semua ini. Hidupku berubah 180 derajat hanya dalam waktu dua malam. Kuterus mengingat bagaimana rumahku dapat terbakar. Sudah sangat lama rasanya aku duduk di tempat ini hanya untuk memikirkan semua itu dan belum kutemukan jawaban. Aku menjadi semakin tidak sabar dan ingin marah pada diriku sendiri yang tidak mampu menemukan jawaban dari semua yang terjadi itu. Perutku pun terasa sakit sekali seperti ingin mengeluarkan sesuatu. Aku menjadi semakin sulit mengendalikan tubuhku ini. Karena aku tak tahan dengan semua tadi. Akupun menjerit sekuat-kuatnya untuk melepaskan semua itu.
"Huaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!"
Saat itu pula api menyambar dari mulutku bagaikan nafas dari sang naga yang mengeluarkan api. Beruntung sekali api menyambar batu besar di depanku dan tidak terbakar. Akhirnya aku mendapat jawaban mengapa rumahku terbakar dan tewasnya kedua orang tuaku....

Tapi itu semua belum menyelesaikan pencarianku sebenarnya dan malah membuatku semakin bingung. Hawa naga, pelacur, Presiden Indonesia, menggagalkan rencana SnakOm. Apa hubungannya semua ini??????

No comments: