Thursday, March 20, 2008

18 - ABS

Entah bagaimana caraku untuk mendekati pria ini. Sorot matanya yang tajam seakan-akan mengoyak-ngoyak hati orang yang mencoba mendekatinya. Perjumpaan kami di bandara Imam Khomeini, Dubai yang telah Consdafold rencanakan membuatku gugup setengah mati untuk sekadar bertanya jam berapa saat ini. Suara gemetarku keluar saat ia sedang duduk santai membaca koran. Dipandanginya semua tubuhku yang sangat menggoda ini saat ia menoleh ke arahku sambil melihat jam Rolexnya itu. "Jam 12.30 sekarang. Apa nona tidak melihat jam digital besar yang tergantung di depan itu?" tanyanya.
"Maaf, tapi alangkah baiknya jika dengan tidak melihat jam besar itu saya sekarang memiliki teman bicara yang sangat mengesankan," jawabku kepadanya dengan jantungku yang berdegup semakin kencang.

"Perkenalkan, Nona, namaku Raizarun Abdul Tholib. Sungguh mata saya tidak akan bisa lepas dari magnet-magnet di tubuh Nona yang terus menarik mata saya untuk memandangi Nona. Boleh tahu ke mana Nona mau pergi?"
"Saya akan ke Singapura. perkenalkan, nama saya Forgessa. Dan hati saya tidak akan berhenti berdegup kencang jika terus melihat mata Tuan dan mendengar suara anda membuat saya tahu betapa lembutnya anda!"

Itulah perkenalanku dengan Raizarun Abdul Tholib, seorang tangan kanan dari SnakOm. Kami terus berbincang-berbincang di pesawat. Entah bagaimana kami bisa duduk berdampingan. Sungguh tidak terlihat ia seorang pembantai kejam. Ditambah sorot matanya itu yang membuatku makin menyukainya. Ku terus menggodanya dengan tutur kata sopan dan membuatnya tertarik padaku. Sepertinya ia mulai menyukaiku, ini terlihat dari matanya yang terus memandangiku seakan-akan tidak percaya akan kesempurnaan tubuhku ini. Tanpa sengaja kulihat tato ular dan lambang omega di telapak tangannya.
"Apa tato itu dari orang tua anda? Gambarnya sangat unik dan pasti ada maknanya. Maukah anda bercerita sedikit tentang tato itu?"
"Ini adalah tato yang diberikan kakek buyutku, seorang Al-Murrah yang menurutnya gambar ini mucul di mimpi kakek buyutku dan membuatnya mampu mengubah dunia ini di mimpinya. Dan itu ambisiku, mengubah dunia ini, dunia yang sudah dipenuhi kebusukan!"

Jawabannya itu membuatku tahu bahwa seorang SnakOm sangatlah tenang, pintar, dan sangat meyakinkan bahwa mereka sangatlah hebat. Tanpa kuduga Raizarun Abdul Tholib memberiku kartu nama dan ia juga meminta kartu namaku dan berjanji akan menghubungiku lagi nanti malam. Sepertinya ia sangat tergesa-gesa begitu pesawat telah mendarat di Bandara Internasional Changi. Sepertinya ada pertemuan rahasia yang harus segera ia hadiri.
Kuikuti langkah cepatnya itu dengan sangat hati-hati. Aku harus mengikutinya untuk mengetahui gerak-geriknya....

No comments: